Pindahan ke Vietnam

Pindah ke Vietnam, pikiran saya sudah dipenuhi rencana jalan-jalan. Buat saya Vietnam adalah negeri yang eksotik, orisinil, dan misterius. Tapi saudara-saudara saya sibuk bersimpati. Mereka punya bayangan kalau Vietnam adalah negeri berantakan bekas perang yang tanahnya bolong-bolong penuh sarang Vietkong. Hehehe, kebanyakan nonton Rambo sih...!

Walaupun nggak tinggal di Ho Chi Minh City (HCMC) a.k.a. Saigon, hampir tiap weekend saya jalan-jalan di kota yang ramah ini. Tempat favorit jalan-jalan saya adalah Dong Khoi, di mana hotel-hotel berbintang ngumpul, diseling trotoar yang dipenuhi turis dan butik sutra serta cendera mata. Harga-harga di sini masih masuk akal (apalagi buat saya yang baru pindah dari Dubai!) dan orang-orangnya ramah sekali.
Sekali saya beli sehelai baju sutra yang ternyata lehernya kelewat lebar dan bikin saya nggak nyaman. Saya datang ke toko tempat saya membeli baju itu, sambil menunjukkan si potongan leher yang kelewat lebar. Dengan penuh ramah-tamah saya disuruh duduk, dan si penjual rela memasang kancing tambahan-- dengan baju masih menempel di badan saya! Dua minggu kemudian ketika saya lewat, dia bahkan masih ingat saya dan menyapa dengan semangatnya (shh.. sekarang toko ini termasuk salah satu toko favorit saya..). Tentu saja saya juga sempat menjahitkan Ao Dai, baju tradisional Vietnam yang terkenal itu.

Sebagai pecinta belanja murah, saya juga disarankan mengunjungi Ben Thanh market yang konon katanya pasar sagala aya. Naik cyclo-lah saya ke sana (cyclo ini ya saudaranya becak lah, tapi cuma muat satu orang saja).Lumayan buat beli oleh-oleh khas Vietnam, tapi kadang-kadang sering terlalu banyak turis di pasar ini.

Selanjutnya, buat bahan melapor ke saudara-saudara saya yang penasaran dengan Vietkong, saya pun 'terpaksa' mengunjungi museum-museum di HCMC. (sebenarnya *pengakuan* saya memang termasuk kepribadian yang membosankan; museum selalu menjadi tujuan saya di mana pun berada).

HCMC punya banyak bangunan bersejarah yang menyimpan sejarah Vietnam yang pahit getir. Ada Reunification Palace, bangunan tempat diakhirinya Perang Vietnam secara simbolik. Lalu, Ho Chi Minh City Museum dan War Remnant Museum; keduanya dipenuhi relik dan foto kenangan perang yang menyakitkan. Di sini kita bisa melihat dan merasakan pedihnya perang Amerika, dari sisi pandang Vietnam (di sini bukan disebut Perang Vietnam tapi Perang Amerika!). Ya iyalah, wong lagi enak-enak di negara sendiri tahu-tahu diserang orang nggak jelas dari mana, pasti melawan dong!

Hal yang paling penting di Vietnam, top on the top of all, adalah makanan Vietnam! Terus terang saja makanan Vietnam super enak dan sehat; masalahnya banyak melibatkan komponen non-halal jadi musti super hati-hati.
Makanan paling populer tentu saja Pho (baca: fe, dengan "e" seperti "e" di kata emas). Pho adalah mi beras yang dimasak dalam kaldu sapi, dihidangkan dengan irisan daging sapi, tauge, kemangi, jeruk nipis, dan bumbu-bumbu misterius yang konon jumlahnya lebih dari 20 macam. Ada juga bermacam-macam sea food yang sepertinya tidak dibumbu apa-apa, tapi ternyata super enak. Belum lagi jajanannya, semuanya serba bikin ngiler deh...

Ah Vietnam, belum-belum saya udah cinta banget!


No comments