Schleswig-Holstein adalah negara bagian Jerman yang paling utara, berbatasan langsung dengan Denmark dan North Sea. Di sini tidak ada daerah yang benar-benar jadi tujuan wisata internasional, jadi kemana-mana kita bertemu dengan penduduk setempat maupun pengunjung lokal, bukan turis. Schleswig-Holstein sebagian besar terdiri dari dataran rata dengan padang rumput, ternak; benar-benar imajinasi klasik tentang pedesaan Eropa utara.
Friedrichstadt, "Little Amsterdam" -nya Schleswig-Holstein |
Bunga viola mulai mekar di kebun Mama S |
Pagi itu, Mama dan Papa S menyiapkan sarapan dengan roti, keju, madu rapeseed dan selai raspberry buatan sendiri. Kami mengobrol sambil memandangi kebun kecil mereka di belakang rumah yang mulai berbunga di awal musim semi. Papa S membuka oleh-oleh kerupuk udang dari saya yang sudah dia mimpi-mimpikan sejak lama, sambil bernostalgia saat pertama takjubnya beliau melihat kerupuk udang mekar di penggorengan (hahaha...) Udara masih dingin menggigit, dan Mama Papa S akan mengajak saya menyusuri pantai St. Peter-Ording, pantai yang menghadap North Sea. Saya mulai menggigil membayangkannya....
Mama S pun meyetir mobil hybrid-nya, sementara Papa S sibuk memberikan arah dan siap dengan peta (maklum, generasi yang nggak percaya sama GPS). Kami melintasi padang-padang hijau yang luas, kadang bersemu kuning buga rapeseed, lumbung gandum, sapi, kambing, serta kuda yang merumput dengan tenang. Sepanjang mata memandang, selalu terlihat kincir angin (windmill) berbagai ukuran untuk membangkitkan tenaga listrik, juga sel tenaga surya besar-besar yang dipasang di atas kandang ternak atau lumbung. Jerman memiliki target untuk memenuhi 35% kebutuhan energinya dari energi terbarukan pada 2020: objektif yang sangat agresif sekaligus membuat saya kagum. Bayangkan kalau sel tenaga surya sebanyak ini dipasang di negara kita yang panas sepanjang tahun, nggak kayak Jerman yang mendung melulu. Kita pasti nggak terlalu bergantung pada minyak dan gas ya...
Pantai St. Peter-Ording |
Dengan jaket tebal pinjaman Mama S, kami berjalan menyusuri pantai St.Peter-Ording yang berpasir putih dan bersih tak bercela, dengan latar belakang sand dunes serta hutan. Katanya sih, di musim panas, pantai ini penuh sesak dengan orang berjemur dan olahraga air. Bahkan di hari itu yang notabene dingin menggigit (sekitar 5 C) dan angin yang berhembus keras, ada beberapa orang yang wind-surfing di laut. Hebat!!! Saya cuma terbengong - bengong aja melihatnya, sambil merapatkan jaket pinjaman, brrrrr....
Flood meter di Tönning; tahun 1962 sempat banjir 5.2 meter! |
Dari St. Peter-Ording, Mama dan Papa S mengajak saya mengunjungi berbagai kota kecil dan desa cantik di Schleswig-Holstein. Saya curiga, tempat-tempat ini ada sejarahnya dengan masa pacaran mereka., soalnya mereka kelihatan nostalgic banget. Ada Tönning, fishing village yang terletak di tepi sungai Eider dekat muaranya ke North Sea. Juga Wesselburen, kota kecil dengan rumah-rumah kunonya yang terpelihara, mengelilingi gereja yang berumur lebih dari 800 tahun di tengahnya. Kami juga menghabiskan banyak waktu mengelilingi Friedrichstadt, the "Little Amsterdam", karena sejarahnya yang dibangun oleh orang-orang Belanda yang terusir dari negaranya karena konflik agama. Kota kecil ini otomatis memiliki arsitektur yang bergaya Belanda, termasuk juga penduduknya yang sebagian besar keturunan Belanda. Dari situ kami melanjutkan ke Storchendorf- Bergenheusen, desa kecil di mana penduduknya sangat bangga dengan burung-burung bangau yang membangun sarang di atap rumah mereka. Malahan, ada beberapa menara yang sengaja dibangun supaya burung-burung bangau gampang membuat sarang.
Bangau di atap rumah- Storchendorf |
Malam itu kami makan di Kleiner-Heinrich restaurant, Glückstadt-- rumah makan favorit Mama Papa S. Benar-benar restaurant gaya tradisional, old-fashioned, yang cantik dan hangat. Saya yang sudah sejak pagi terus-terusan melihat sapi gemuk di padang rumput dan membayangkan enaknya makan daging sapi free-range, langsung memesan beef steak. Dan ternyata memang benar, enak sekali; beda banget rasanya dengan daging sapi ternakan. What a meal, and what a day! Terimakasih Mama Papa S, hug and kiss!
KAMI SEKELUARGA TAK LUPA MENGUCAPKAN PUJI SYUKUR KEPADA ALLAH S.W.T.
ReplyDeleteDAN TERIMAH KASIH BANYAK AKI ATAS BANTUAN NOMOR TOGEL NYA,YANG AKI BERIKAN KEPADA SAYA 4D (4810) ALHAMDULILLAH TERNYATA ITU BENAR2 TEMBUS AKI,DAN ALHAMDULILLAH SEKARANG SAYA BISA MELUNASI SEMUA HUTANG2 SAYA YANG ADA SAMA TETANGGA.DAN JUGA BANK BRI DAN BUKAN HANYA ITU AKI.INSYA ALLAH SAYA AKAN COBA UNTUK MEMBUKA USAHA SENDIRI DEMI MENGCUKUPI KEBUTUHAN KELUARGA SAYA SEHARI-HARI ITU SEMUA BERKAT BANTUAN AKI.SEKALI LAGI MAKASIH BANYAK YA AKI, BAGI SAUDARA YANG SUKA MAIN TOGEL YANG INGIN MERUBAH NASIB SEPERTI SAYA SILAHKAN HBG AKI SOLEH,Dl NO: (_082_313_336_747_) INSYA ALLAH ANDA BISA SEPERTI SAYA MENANG TOGEL 285,JUTA,DI JAMIN 100% JEBOL SAYA SUDAH BUKTIKAN SENDIRI,
APABILAH ADA WAKTU
SILAHKAN HBG: AKI SOLEH DI NO: (_082_313_336_747_)
http://angkaramalantogel.blogspot.co.id/
Atau Chat/Tlpn di WhatsApp (WA)
No WA Aki : 082313336747