Mont Saint-Michel

Setelah pindah ke Paris di akhir tahun 2013, traveling saya jadi lebih banyak fokus ke Perancis dan sekitarnya. Negeri ini indaaaah banget! Saya juga punya blog baru, Selamat Pagi Paris, yang khusus membahas hidup di Paris dengan segala tetek-bengeknya.

Mont Saint-Michel, yang berupa pulau kecil dihiasi bangunan kuno di tengah lautan ini, adalah salah satu tujuan wisata yang paling terkenal di Perancis. Pulau yang terletak di daerah Normandy ini sebenarnya adalah sebuah kompleks biara katolik kuno yang dibangun sejak abad ke-8. Karena hanya berjarak 600 m dari pantai, pulau ini gampang dicapai dengan berjalan kaki melewati pasir saat air surut. Tapi karena sekarang sudah ada jembatan permanen, pulau kecil ini bisa diakses meskipun pasang naik. Oh iya, daerah ini terkenal sering banget hujan plus angin kencang, jadi siap-siap bawa jaket tahan air serta payung anti badai.



Menurut legenda, pada abad ke-8 malaikat Gabriel (jibril) menampakkan diri pada Uskup Avranches, menyuruhnya untuk membangun gereja di pulau berbatu ini. Selanjutnya selama ratusan tahun, gereja ini berkembang menjadi sebuah kompleks biara yang dilengkapi tembok pertahanan.  Para penganut katolik pun berdatangan ke tempat ini sebagai bagian dari sebuah perjalanan religius. Pada abad ke-15, tentara Inggris berkali-kali menyerang kompleks ini namun gagal, sehingga reputasinya pun makin mentereng.

Untuk mencapai Mont Saint-Michel dari Paris, kita bisa naik kereta TGV dari Paris ke Rennes (2 jam), lalu dilanjutkan dengan bis (1.5 jam). Atau, bisa juga menyewa mobil dan menyetir ke sini (sekitar 4 jam). Buat saya sih, lebih enak menyetir ke sini dan juga lebih murah, apalagi kalau lebih dari 2 orang. Pastikan punya SIM internasional dan nyetir hati-hati ya, di sini polisinya galak!


Salah satu sudut Mont Saint-Michel
Untuk akomodasi di sini, tergantung budget banget. Kalau budget-mu buanyak, bisa tinggal di hotel yang benar-benar terletak di Mont Saint-Michel alias di pulaunya. Salah satu hotel yang paling terkenal di sini adalah Auberge Saint Pierre. Keuntungannya, kita bisa menikmati suasana yang tenang dan syahdu di saat para turis sudah pulang. Repotnya, kita nggak bisa bawa banyak barang, cukup satu tas kecil aja (kecuali mau ngangkat-ngangkat koper melewati pantai dan tangga curam sempit di pulau kuno ini). Maklum, di kita cuma bisa parkir di pantai, sekitar 1.5km dari pulau, dan harus naik bis atau berjalan kaki ke pulau ini.
Saya lebih memilih tinggal di luar pulau, tapi bisa menikmati pemandangan Mont Saint-Michel dari kejauhan. Di sini banyak airbnb yang lumayan bagus, dengan harga yang lebih terjangkau ketimbang menginap di dalam pulau.

Uyek-uyekan turis di Mont St.Michel
Tentu saja di Mont Saint-Michel tempat pertama yang harus dikunjungi adalah kompleks biaranya, terutama Abbaye de Mont-Saint-Michel.  Walaupun digunakan selama ratusan tahun, namun Abbaye ini sudah ditinggalkan para pendeta sejak abad ke-19. Sekarang, bangunan raksasa ini menjadi monumen bersejarah, dan tentu saja, dipenuhi turis. Dari Abbaye ini, selain mengagumi arsitekturnya, kita juga bisa melihat pemandangan panoramik ke arah laut maupun ke arah Normandy.
Selain Abbaye, Mont Saint-Michel juga dipenuhi dengan jalanan-jalanan kecil dengan toko serta restaurant yang lucu-lucu. Walaupun bangunannya asli, tapi karena tempat ini turistik banget (katanya sih dikunjungi 3 juta turis tiap tahunnya), saya merasa tidak ada satupun hal yang autentik di sini. Semuanya dibuat untuk turis serta harganya rada lebay!  Karena itu, saya cuma menyarankan menghabiskan satu hari di sini. Lebih bagus kalau bisa menggabungkan trip ke sini dengan trip ke Bretagne (Brittany) yang lebih terasa keasliannya dan nggak terlalu jauh jaraknya. Catatan saya tentang perjalanan ke Bretagne bisa dilihat di sini.





No comments