Hanoi

Alasan utama ke Hanoi sebenarnya adalah menghadiri pernikahan seorang teman Vietnam. Sebenarnya pernikahan ini sudah saya tunggu-tunggu, soalnya saya sudah lama menjahitkan ao dai (baju khas vietnam), tapi belum punya alasan memakainya. Masak pakai ao dai ke kantor...? mak, saya belum semuka badak itu...


Hanoi, buat para westerner alias londo (ini bahasa nenek saya) pastinya eksotik banget. Terutama kalau berjalan-jalan di Old Quarter yang sempit dan hiruk-pikuk dengan kegiatan perdagangan mulai dari sutra sampai batu nisan. Tapi buat saya, Old Quarter mirip-mirip dengan Malioboro, cuma lebih besar dan lebih semrawut (payah nih,  apa-apa dibandingin dengan kampung...)


Tempat favorit saya di Hanoi adalah Hoan Kiem Lake, danau kecil dekat Old Quarter yang cantik banget. Pas bulan-bulan akhir tahun , udara di Hanoi lumayan dingin; bisa mencapai 10-15 C di malam hari. Berkumpullah para pasangan di pinggir Hoan Kiem Lake, duduk memadu kasih beramai-ramai. Setiap dua meter ketemu deh kita dengan pasangan-pasangan ini, yang rata-rata menganggap kalau dunia milik mereka berdua sementara kita cuma numpang...

Karena Hanoi sudah menjadi ibukota Vietnam selama lebih dari seribu tahun, Hanoi termasuk tempat favorit para pecinta sejarah. Tempat yang wajib dilihat:

1. Ho Chi Minh Mausoleum
Tempat mumi Uncle Ho (Ho Chi Minh!) disemayamkan. Jelas nggak terlalu heboh, tapi kalau belum ke sini berarti belum ke Hanoi deh. Dari sini biasanya melanjutkan ke One Pillar Pagoda yang cuma di sebelahnya.

2. Museum of Ethnology
Sempatkan 3-4 jam supaya bisa melihat-lihat cerita etnis-etnis di Vietnam beserta contoh rumahnya (original size!)

3. Temple of Literature (Van Mieu)
Universitas tertua di Vietnam, didirikan lebih dari satu milenium yang lalu.

4. Water Puppet Show
Pertunjukan wayang (lebih pas-nya boneka) populer yang konon sudah merakyat di Vietnam sejak abad ke-15. Nggak membosankan, malah kalau bawa anak-anak dijamin mereka terbengong-bengong kagum.



Nah, cerita tentang kondangan tadi gimana? Pernikahan yang saya kira bakalan eksotis ini (udah ngebayangin para gadis dengan ao dai warna-warni dan adat vietnam yang heboh), ternyata 100% western style. Penganten memakai jas dan white gown, acaranya dilengkapi champagne pouring dan lagu Beethoven. Kitschy. Cuma saya dan orang tua pengantin saja yang memakai ao dai... Huh, kecewa. Konon katanya memang beginilah gaya pernikahan di Vietnam sekarang- western. Mana nih, the original vietnamese wedding??

1 comment

  1. lha mana foto dirimu pake ao dai??? ayo diposting kalo brani. ahaha....

    ReplyDelete