Nha Trang... Hanya Pantai Biasa?


Nha Trang adalah salah satu kota pantai paling terkenal di Vietnam, konon teluknya salah satu yang terindah di dunia. Makin populer lagi, setelah menjadi lokasi Miss Universe Pageant 2008. Kebetulan saya ada meeting di Nha Trang, jadi terpaksa deh (beneran nih terpaksa.. hehehe) saya mengunjungi Nha Trang...
Pecinta scuba diving dan watersports bakal have good time di Nha Trang, karena memang di sinilah prime spot-nya. Harganya juga lumayan masuk akal. Sayangnya saya tidak punya waktu buat watersport dan diving, karena setelah diconfirm, diving atau snorkeling trip minimum dari subuh sampai jam 1 siang (sementara pesawat saya besoknya jam 1 siang....)

Jadilah Nha Trang trip saya sore itu dimulai dengan mengunjungi salah satu spa yang jumlahnya luar biasa banyak di Nha Trang. Selain spa, tempat yang juga populer adalah 'mud bath'. Bener-bener mandi lumpur! Kata teman-teman sih asyik juga dan direkomendasikan (none of them came out with smoother skin but still.... )
Malamnya saya nongkrong di salah satu beach restaurants keren yang menjamur di pinggir pantai, sambil sibuk menolaki ajakan dugem dari teman-teman (hehehe, Nha Trang juga terkenal dengan dunia dugemnya....)

Pagi harinya saya mulai muter-muter Nha Trang; naik becak lah yaa (di sini sebutannya cyclo). Enam puluh ribu Vietnamese Dong saja, sekitar 4 dollar, buat setengah hari. Karena pantai nggak terlalu menarik buat saya (lha wong rumah sudah di pinggir pantai), jalan-jalan dimulai dengan mengunjungi Po Nagar. Candi hindu Champa ini dibangun sekitar Abad ke-7 untuk memuja dewi Yan Po Nagar, Champa's equivalent of Mahisasuramardhini (Durga). Kerajaan Champa yang berkembang dari abad 7-18 di Vietnam selatan dan tengah, memiliki akar melayu-polynesian kuat seperti kerajaan-kerajaan di Melayu dan Indonesia. Mereka memiliki teks Melayu tertulis tertua, bahkan jauh lebih tua dari teks melayu tertua yang ditemukan di Sumatra. Kini orang-orang Champa tidak memiliki negara sendiri, setelah kerajaan Champa mulai ditaklukkan Vietnam sekitar Abad ke-15. Mereka sekarang tersebar di Vietnam dan Cambodia. Penampilan fisiknya lebih mirip melayu (mata lebar, kulit sawo matang) dan sebagian besar memeluk Islam.

Dari Po Nagar, lalu melanjutkan ke Long Son Pagoda. Walaupun terkenal dengan patung Buddha putih raksasa di puncaknya, pagoda ini menurut saya nggak terlalu spesial. Yang saya ingat spesial, di sini saya melihat orang masuk ke bawah bel raksasa terus dipukul deh bel itu sama seorang nenek tua. Guongggggg..... kebayang dong pasti tuh telinga berdenging..... Cuma saya nggak terlalu tahu maksudnya; ditanya nggak ada yang nyambung...

Dari situ saya melanjutkan ke Katedral Nha Trang, yang jalan masuknya dipenuhi plakat-plakat nama orang meninggal, Maria Nguyen Thi, Giuseppe Nhanh Trung..... Di dalam dan sekitar gereja orang sedang sibuk menyiapkan pesta natal, saya sih melihat saja sambil chill out di dalam gereja tua bergaya Perancis yang adem ini. By the way, walaupun pemeluk Kristen hanya 8% dari populasi Vietnam, Christmas is a BIG thing here.

Sayangnya, cuma sampai di sini lah Nha Trang trip buat saya. Musti pulang bo, besoknya ngantor. Next time mungkin harus diving & snorkeling ya...

No comments