Semalam di Singapore

Entah kenapa, suatu hari Kamis yang kelabu dan membosankan, saya dan seorang teman memutuskan untuk pergi ke Singapore. Karena libur cuma hari Sabtu-Minggu, kami harus merencanakan trip ini dengan cerdas, hehehe... Siapa menyangka, bakalan jadi salah satu perjalanan kami yang paling asyik!

Sebenernya rencana kunjungan ke Singapore nggak jelas, saya cuma pengen "beli sepasang Choo atau Blahnik*" (tahu maksud saya kan, hehehe)... Sementara teman saya "cuma pengen wind out dan mau ngikut saya aja, nggak pengen belanja". Nah lo...
Kami sampai di Changi airport hari Sabtu siang, langsung naik MRT ke Orchard--tujuan utama plus tempat kita menginap.

Sampai di hotel dan check-in, tanpa ba-bi-bu kami langsung melangkahkan kaki ke Orchard. Saat itu lagi sale season, jadi belum-belum sudah ngilerlah kami. Kami lalu ketemu dan ditemani seorang teman yang memang Singapore resident dan tahu banget tempat-tempat belanja paling asyik. Jadilah mulai sekitar jam 4 sore sampai jam 10 malam, kami shopping marathon sampai kaki bengkak (beneran!) Teman kami pun terus menyarankan tempat-tempat belanja asyik (dan nggak terlalu mahal), juga dengan semangat menyarankan "kenapa nggak dibeli aja? enjoy lah" Hihihihi, benar-benar dia ini our shopping guardian angel (tulisan ini dipersembahkan untukmu wahai angel!)

Setelah itu kami pergi ke Lau Pa Sat Festival Market untuk makan malam, apalagi kalau bukan dengan the Singapore Chili Crab. Setelah dapat bahan bakar baru, walaupun kaki masih sakit, kami lalu jalan lagi ke Singapore Marina, melihat pemandangan malam Singapore yang menakjubkan dan foto-foto di depan Merlion, patung singa lambang Singapore (dengan gaya narsis dong). Kami lalu menyusuri sungai, melewati Anderson bridge, Clarke Quay... Sepanjang jalan kami terus berfoto-foto gaya gila dan ketawa-ketawa ngakak (curiga mungkin ada sesuatu di Chili Crab-nya!) Ketika kami tiba di Clarke Quay yang dipenuhi dengan clubs, waktu sudah hampir jam 3 pagi (club-goers pun sudah menyerah dan siap-siap pulang). Kami pun sadar dan ikut menyerah. Waktunya balik ke hotel dan tidur...

Paginya, kami bangun kesiangan, tapi tanpa malu-malu langsung pergi last minute shopping. Dasarrrr... Jam 2 siang kami sudah di atas pesawat, sukses menambah 17 kilo bagasi, hasil belanjaan), dan berusaha melupakan berapa banyak sudah belanja...

Laporan terakhir: saya tidak beli sebijipun Choo atau Blahnik*, tapi yang jelas dapat yang lain dong (buanyaaak, hahahaha). Dan, teman saya yang katanya nggak pengen belanja ternyata belanjanya lebih ngamuk dari saya....!

* apa siapakah Choo dan Blahnik? Coba didik sedikit dirimu di sini 

No comments