Spanyol: Barcelona, Kota para Modernista

Perjalanan tak terlupakan ke Spanyol saya mulai dengan si cantik Barcelona.  Dengan arsitekturnya yang eksentrik dan sejarahnya yang berliku, tidak heran kalau Barcelona mungkin lebih terkenal ketimbang Madrid, ibukota Spanyol. Walaupun Barcelona secara resmi hanyalah ibukota daerah otonomi Catalan, tapi secara ekonomi lebih kuat.
Secara identitas, orang Catalan juga selalu merasa spesial, berbeda dengan daerah Spanyol lainnya. Di Barcelona-lah lahirnya modernisme, aliran seni yang merupakan pencarian jati diri Catalan. Karya para modernista menghiasi Barcelona, termasuk karya seniman modernista paling terkenal: Antoni Gaudi.


Casa Batlló, karya Gaudi
Tiba di Barcelona sore hari, langsung deh saya menyusuri Las Ramblas, jalanan panjang termashyur tempat penduduk Barcelona hang out. Sepanjang jalan yang dihiasi pohon rindang ini, banyak performer pamer kebolehan, mulai dari yang standar seperti menyanyi sampai yang memakai kostum aneh-aneh. Saya mulai memperhatikan beberapa gedung dengan detail arsitektur eksentrik khas modernisme. Saya juga mampir ke La Boqueria market, pasar berumur seabad lebih yang menjadi salah satu tempat paling terkenal di Barcelona. Pasarnya enak untuk dikunjungi, karena seperti pasar lain di Eropa, bersih dan rapi banget.

Eksterior Sagrada Familia: masih dibangun!
Setelah cuma muter-muter tanpa beli apa-apa, saya mampir ke salah satu restoran di ujung pasar untuk makan tapas. Tapas adalah hidangan khas Spanyol, berupa makanan kecil-kecil macam snack. Nah, pas banget lah. Karena, malam itu saya diundang makan malam oleh sepasang teman penduduk Barcelona, tapi jam 11 malam! Maklum, orang Spanyol memang begitu kebiasaannya, makan malamnya nggak tanggung-tanggung telatnya. Mana bisa lah saya nahan lapar sampai jam segitu, harus disumpel dulu!

Esok paginya, saya memulai hari dengan mengunjungi monumen Barcelona yang paling terkenal dan eksentrik: Basilica de la Sagrada Familia.  Basilika spektakular yang dirancang oleh Antoni Gaudi ini, mulai dibangun pada tahun 1883 dan sampai sekarang belum selesai. Saat Gaudi meninggal tahun 1926, basilika yang bergaya campuran gotik dan nouveau art ini baru sedikit sekali rampung. Namun, pembangunannya terus dilanjutkan hingga kini. Meskipun demikian, dengan teknologi terbaru pun, basilika ini ditargetkan baru akan selesai sepenuhnya tahun 2032 nanti. Wow banget kan!
Interior Sagrada Familia, seperti dongeng

Dari luar saja, Sagrada Familia sudah terlihat sangat berbeda. Unik, nggak ada duanya dibandingkan gereja - gereja yang pernah saya lihat. Apalagi setelah memasuki bangunannya, wow! Benar-benar luar biasa, seperti ada dalam negeri dongeng nouveau art. Apalagi dengan suara nyanyian misa di latar belakang, rasanya seperti ada di dunia yang lain.

Setelah  puas menikmati keindahan Sagrada Familia, saya melanjutkan perjalanan ke Museum Picasso. Museum ini memiliki koleksi karya Pablo Picasso paling besar di dunia, lebih dari 4000 karya sang artis nyentrik. Meskipun Picasso termasuk artis paling berpengaruh di abad ke-20 sekaligus pencipta aliran kubisme, saya bukan termasuk fans berat. Setelah mengitari museum dengan koleksi yang spektakuler ini pun saya masih tetap nggak ngeh, hehehehe... Jadinya saya cuma mengambil foto beberapa karya yang, konon, paling terkenal, untuk adik saya yang fans beratnya Picasso.

Gerbang masuk Park Güel
Sore hari, saya menuju Park Güell yang terletak di bukit Carmel. Taman ini didesain oleh, siapa lagi kalau bukan, si eksentrik Gaudi. Di sini, Gaudi dengan bebas mengekspresikan gayanya. Nggak heran kalau taman ini dipenuhi bangunan maupun struktur yang kadang bikin garuk-garuk kepala. Saya pun menikmati sore hari hingga matahari terbenam di sini, sambil menikmati pemandangan Barcelona dari atas.

Daaaan... hari yang indah belum selesai. Malam itu, saya dengan dandanan paling rapi menuju ke The Gran Teatre del Liceu, opera house legendaris di Barcelona. Bangga banget berhasil dapat tiket karena sudah booking sebulan sebelumnya! Pinginnya sih nonton opera, tapi karena malam itu adanya balet ya okelah. Terletak di Las Ramblas, bangunannya bergaya klasik, bukan a la modernista.


Paella seafood di Restaurante Salamanca
Esoknya, sebelum terbang ke kota tujuan berikutnya, saya menyempatkan untuk makan siang di Restaurante  Salamanca. Restoran yang direkomendasikan oleh pasangan Barcelona kawan saya ini, terkenal dengan Seafood Paella-nya. Dibuat dari bomba rice, seafood segar, dan dibumbui safron, paella nih benar-benar makanan spanyol favorit saya banget deh.
Restauran terkenal terletak di Barceloneta, yaitu bagian Barcelona yang memang terkenal dengan pantai indah dan hidangan seafoodnya. Nggak rugi jauh-jauh ke sana: benar-benar paella seafood paling enak yang pernah saya makan! 

Adiós Barcelona! Perjalanan masih panjang buat saya di Spanyol!










No comments